Search
Close this search box.

Chairil Anwar di Rawamangun

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktuPemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam,Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastianada di sisiku selama kau menjaga daerah yang mati ini. Aku suka pada mereka yang berani hidupAku suka pada mereka yang masuk menemu malamMalam yang berwangi mimpi, berlucut debu…Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu. Chairil Anwar, […]

Surat Martinus kepada Nirdawat

Nirdawat, aku sempat kecewa padamu. Bisa-bisanya kau tega bercerita yang bukan-bukan perihal korespondensi di antara kita ke Budi Darma. Kau tahu sendiri dia tukang kibul. Dari keterangan seorang pembaca sastra yang akhir pekan kemarin mampir ke kediamanku, diam-diam rupanya kau tersanjung—persis dugaanku dulu—tatkala esainya “Andaikata Nirdawat Seorang Kritikus”bikin heboh Temu Kritikus Sastra dan Sastrawan 1984 […]