Sore hari, dewan kurator dengan beberapa orang sukarelawan membantu mempersiapkan setting ruang untuk agenda malam ini. Gusti, lelaki riang ini tampak kebingungan harus seperti apa dan deg-degan menghadapi malam nanti. Ia kebingunan bagaimana agar tampak bagus dan berkesan ketika ateliran datang menghadap program Ruang Musik yang diinisiasi oleh tim kurator seni musik Atelir Ceremai.
Empat baris susun kursi yang miring, alat-alat musik yang ditata rapi di sudut kanan hadapan penonton dan satu bangku untuk moderator. Pencahayaan malam Minggu, 12 Oktober 2019 itu tampak berbeda dengan sentuhan warna hijau di sisi kanan menyorot ke ruang tengah panggung dan warna biru berada di sisi kiri mengisi sebagian ruang. Campuran hijau yang tenang dan biru yang sendu tampak lebih sesuai dan cocok untuk penampilan malam itu. khusus untuk Gusti, si moderator, kursinya dihiasi lampu warna oren.
Malam Minggu di Atelir Ceremai, tidak akan menyesal, karena bukan kopi saja yang disuguhkan, tapi acara-acara dan penampilan yang asik dan menyenangkan. Apalagi yang kita cari kalau bukan kesenangan.
Malam itu, Missa Solomnis, sebuah band yang baru dibentuk mencoba launching dengan membawakan lagu-lagu terbaik mereka. Ateliran dibawa ke sesi dengar, selanjutnya bermunculan tanggapan-tanggapan tentang lagu Missa Solomnis. Lalu lanjut ke diskusi seputar Missa Solomnis. Band ini beranggotan empat orang, yaitu Buggy (bass), Way (vokalis), Robby (drummer), Mbenk (Gitar). Missa Solomnis berarti kalau kita membuat sesuatu dari hati pasti akan sampai ke hati.

Sebelum masuk ke acara penampilan utama, Missa Solomnis, penampilan dibuka oleh sebuah band alternatif, Deem. Penampilan yang tidak kalah keren tentunya. Dan ateliran sudah memadati ruang acara, sampai ada yang berjingkat-jingkat. Saat Missa Solomnis siap tampil ke depan, tepuk tangan meriah para ateliran mengiringi mereka.
Dengan konsep akustik, mereka membawakan lagu-lagu terbaik mereka dengan gaya yang khas. Agar ateliran dapat bernyanyi, Missa Solomnis menyiasati meletakkan amplop yang bertulis spidol This One for You Lady yang di dalamnya para ateliran dapat melihat lirik-lirik lagu Missa Solomnis. Amplop tersebut dari awal acara sudah diletakkan di setiap bangku yang ada. Empat lagu yang mereka bawakan, yaitu Unsweetened Cotton Candy, I Know You Want ‘That’, Wishing You Were Here, dan satu lagu favorit para ateliran adalah This One for You, Lady. Gawai meninggi menghadap Missa Solomnis, masing-masing merekam dan mengabadikannya dengan foto sambil mulut mereka ikut bernyanyi. Tidak perlu kecewa bagi para ateliran yang hanya dapat menyaksikan cuplikan penampilan mereka lewat instagram atau cuplikan video di status WA mantan. Lagu mereka merdeka untuk didengarkan di soundcloud, joox, dan spotify, dan youtube.

Sepanjang acara Gusti berhasil membawa acara dengan tawa dan seru itu harus menutup acara, karena tidak ada lagi yang perlu diperbincangkan dan perutnya sudah lapar dengan kening penuh keringat karena grogi.