Lagu-laguan Akustik #1 : #JonoTerbakarWorldTour

Minggu, 6 Oktober 2019 menjadi malam yang padat dan penuh tawa di Atelir Ceremai. Pasalnya, pada malam yang tanpa hawa dingin itu dewan kurator musik Atelir Ceremai yang dikepalai Gusti Irawan Wibowo, seseorang cowok ucul dan manis mengadakan lagu-laguan akustik. Jono Terbakar menjadi penampil utama dalam kegiatan ini. Salah satu musisi terbaik dan bersahaja dari Yogyakarta ini memang sedang melakukan tur setingkat dunia yang diberi nama #JonoTerbakarWorldTour.

Sebelum Jono Terbakar menampilkan kepiawaian bermusik ala dirinya, rangkaian acara lain terlebih dahulu dilaksanakan. Selepas Magrib, Hamzah Muhammad menjadi moderator dalam diskusi buku Rakabet Onoj: Dibalik Jono Terbakar yang langsung dibicarakan bersama Nihan Lanisy, nama asli dari Jono Terbakar. Dengan bawaan dari lahirnya yang sudah humoris, Jono Terbakar menjawab dengan jenaka sehingga para pendengar dengan gampang menertawakan pelesetan-pelesetannya. Buku Rakabet Onoj: Dibalik Jono Terbakar dipilih karena di dalamnya menyimpan cerita-cerita seru dan tidak seru, penting dan tidak penting, atau bahkan cerita yang sesuai dengan apa yang pernah dirasakan oleh pembaca. Di dalamnya juga pembaca dapat berjumpa dengan alasan-alasan apa yang mendasari lagu-lagu Jono Terbakar tercipta. Buku ini ditulis oleh Jono Terbakar untuk mendokumentasikan apa saja yang telah terjadi sepanjang perjalanan kariernya, selain juga untuk mencari untung.

Setelah acara ngobrol buku, panggung dikosongkan sebentar waktu, sambil mendengar azan Isya sambil sebat duls di teras depan Atelir Ceremai. Sambil personil dari Medipus (menginap di kampus) mempersiapkan alat musik dan posisi duduk di dalam ruangan. Pengaturan tempat duduk diatur sedemikian rupa di tambah dengan lampu warna unyu-unyu yang tepat menempel di dinding belakang personil Medipus. Personil dengan penampilan-penampilan nyentrik dan lirik khas yang menyentil membuat bumi Atelir Ceremai menjadi gempa meriah tawa. Pengunjung yang menyaksikan penampilan Medipus tak beranjak dari posisinya, selain untuk memesan minum dan ke toilet, itu pun ditahan-tahan. Sejak awal sampai akhir penampilan Medipus keadaan di dalam ruangan tetap penuh padat merayap.

Selang beberapa waktu setelah Medipus menutup penampilan dengan tepuk tangan ramai, segera setelah membuang puntung rokok, penampil utama mempersiapkan diri. Jono terbakar mengatur suara gitar agar nyaman didengar dan posisi duduk yang bikin PW.

Tak kalah ramai dengan penampilan Medipus, sebagai penampil utama tak perlu diragukan lagi bagaimana gaya hibur Jono Terbakar. Tetap dengan leluconnya yang mampu membuat penonton ngakak, baik gerak atau tutur halusnya. Kacamata dan kumis tipisnya ikut menari dan menggoda para penonton untuk menduplikasi sebagian lirik di mulut mereka. Jono terbakar yang telah berdiri sejak 2013 sampai sekarang, entah lelah atau tidak berdiri terus begitu, telah merilis 15 album, 1 album kompilasi, dan 2 single. Beberapa lagu yang dibawakan pada malam Minggu yang syahdu di Atelir Ceremai, yaitu Ranu Kumbolo, Atos,  dan, PKK. Jono Terbakar mengakhiri penampilannya dengan genjrengan gitar yang memukau dan malam-malam yang berkesan.

Di luar ruangan sejak sepanjang acara beberapa orang melihat dan membeli merchandise Jono terbakar. Baju dengan berbagai gambar yang menarik dan empat buah buku karangan Nihan Lanisy, salah satunya Rakabet Onoj: Dibalik Jono Terbakar. Lainnya, Lirik-lirik Jono Terbakar, Sore, dan Pada Suatu Hari.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *