Asupan gizi tontonan berkualitas terus gencar dilakukan Dewan Kurator Atelir Ceremai. Kalian sudah tahu, Imam sebagai kepalanya, yang tak memiliki makmum adalah seorang lelaki tampan begitu suka ria jika diajak ngobrolin film apa saja. Dia selalu antusias jika ada film-film terbaru yang sedang tayang di bioskop. Apalagi kalau ada yang ngajak nonton bareng, plus dibayarin. Gercep pasti. Wajar saja kalau wanita berdandan tebal di depan pintu masuk studio bioskop sudah tidak asing lagi dengan abang Imam ini. Tapi tidak hanya itu saja, film-film garapan sineas muda yang tidak tayang di bioskop kesayangan kita pun diapresiasi sama rata oleh Imam, sebaiknya oleh semua masyarakat. Karena belum tentu yang masuk dalam ruang bioskop lebih baik dibanding yang membagikan karyanya lewat media yang lain. Bukan begitu, Ferguso?
Dewan Kurator Atelir Ceremai memang menjadi jembatan dan ruang untuk para sineas muda unjuk gigi dengan karya-karyanya yang tak kalah berkualitas. Seperti malam Minggu yang adem, 26 Oktober 2019 kurator film mengadakan kembali Juancok #2 yang membicarakan karya-karya Azzam Fi Rullah, sutradara film kelas B dari Kolong Sinema. Tidak hanya membicarakannya saja, empat film hasil garapan sineas muda ini diputar pada layar bioskop Atelir Ceremai, yaitu Rangsangan Ghaib, Goyang Kubur Mandi Darah, Azabku Azabmu, dan Kuntilanak Pecah Ketuban. Film-film ini katanya penuh gairah, sih.
Seperti bangku bioskop dan bangku pertunjukkan lainnya, bangku Atelir Ceremai pun—jika Anda pernah ke Atelir Ceremai pasti tahu—disusun bertingkat. Yang tidak kebagian bangku, mohon maaf, memang antusias ateliran begitu tinggi dalam hal mengapresiasi.