Pacil, wanita cantik dan molek datang ke Atelir membawa lembaran HVS dengan spidol diameter kecil warna-warni. Orang-orang mengira dia sedang ditugaskan oleh dosen untuk menggambar sesuatu. Tetapi yang ada, ia menodong setiap orang yang ada di Atelir—baik yang dikenal maupun tidak—dengan kertas selembar dan satu buah spidol warna.
“Bebas mau gambar apa aja.” Dengan muka datar Pacil terus berjalan ke orang lain yang berada di dekatnya.
Alhasil, setiap orang menggambar apa pun sesuai dengan keinginan mereka. Ada yang berpikir lama lalu baru mulai menggambar, ada yang langsung tahu mau gambar apa. Apa yang dilakukan Pacil tidak ada tuntutan untuk gambar harus bagus, yang penting gambar aja, sudah itu. Kalau ada yang mengumpat dengan hasil gambar orang, santai saja. Yang ada apresiasi tinggi yang terus menular kepada ateliran. Tidak ada pungutan biaya dan tidak juga ada hadiah gratis bagi yang berhasil menggambar.Semua dilakukan sukarela dengan kemerdekaan masing-masing. Memang beragam yang ditemukan, garap gambar yang benar serius tapi ada juga yang asal-asalan. Ya, namanya juga bebas.
Barangkali begitulah yang dilakukan oleh Dewan Kurator Rupa, Pacil dengan nama asli Nabila Yusufa (Pacilnya dari mana?). Setiap hari Rabu sore sampai malam, Pacil akan datang untuk melaksanakan program Ragam (Rabu Gambar) dengan tema yang berbeda setiap pekannya. Jadi jangan resah, kalau HVS di mana-mana tiap hari Rabu. Untuk langkah perdana ini, Pacil memberikan kebebasan menggambar untuk setiap ateliran yang datang.
Jarang-jarang bukan ngobrol malam hari dengan segelas minuman bikinan ladenis Atelir plus bikin karya dadakan. Unik, kan? Barangkali malah kehadiran kertas dan alat gambarnya malah membuat para ateliran senang karena suasana berbeda yang diciptakan di Atelir. Untuk para jomlo sangat bisa mengungkapkan cinta yang tak tersampaikan karena si doi sudah sama yang lain kepada kertas HVS putih polos. Apalagi untuk ateliran yang sedang berbunga-bunga, bunga apa saja, dikasih lampu hijau sama si dia atau merayakan hari jadi yang baru seminggu lewat kertas HVS putih polos itu.
Dalam hati yang bersih, orang datang silih berganti, rasa memainkan berbagai emosi, mood tak dapat dielak lagi, satu goresan sudah begitu berarti bagi diri sendiri, apalagi membentuk komposisi garis yang menyuarakan isi hati. Lekuk, lurus, tajam, absurd. Setiap ateliran memiliki tentangnya masing-masing, lewat program Gambar Rabu, mereka dapat menjadi diri mereka sendiri.
Nantinya setelah dikumpulkan, Pacil akan memikirkan kembali kegiatan apa yang menarik terkait gambar-gambar yang dikumpulkan. Tunggu hari Rabu.